Aurel Amalia
Aurel Amalia › Teknologi

on Monday 24 December 2012

Penangkal petir

Petir adalah peristiwa alam yang pada umumnya datang bersama cuaca mendung dan hujan.Petir berupa kilatan cahaya putih terang yang terlihat dilontarkan dari langit menuju permukaan bumi dengan disertai bunyi keras menggelegar.Apapun benda yang berada dipermukaan bumi bisa hancur jika tersambar petir secara langsung.Karena sifatnya penghancurnya tersebut, manusia yang dikaruniai akal mencoba sesuatu agar dampak petir ini bisa dihindari seminimal mungkin.Dengan hasil pemikiran tersebut maka muncullah suatu alat yang sekarang kita kenal dengan nama penangkal petir.

Akibat dari sambaran petir

Petir bisa menerjang apapun yang berada dipermukaan bumi seperti pohon,gedung gedung dan makhluk hidup seperti manusia dan hewan.Jangan ditanya lagi akibatnya jika petir menyambar secara langsung kepada makhluk hidup.
Jika petir ini menyambar gedung maka gedung itu sendiri bisa terbakar,terbelah dan hancur.Selain itu peralatan elektronika seperti televisi,komputer atau apapun bisa rusak seketika,bahkan petir juga bisa meng*nc*m jiwa penghuni dari rumah yang terkena sambaran petir.

Sejarah terciptanya penangkal petir

Instalasi pemasangan penagkal petir pertamakali dilakukan secara konvensional oleh Benjamin Franklin.Dia memasang sebuah terminal yang terbuat dari tembaga murni yang diarahkan ke langit,yang dihubungkan dengan kabel tembaga murni yang ditanam kedalam bumi.Kemudian experimen Franklin ini dianggap sebagai alat penangkal petir konvensional yang pertama kali dibuat.Semenjak itulah penangkal petir kemudian dianggap telah menyelamatkan banyak gedung dari bahaya akibat petir hingga kini.Untuk mengenang jasa Benyamin Franklin,dia disebut juga sebagai Bapak Penangkal petir.

Komponen utama penangkal petir

Penangkal petir
1.Batang penangkal petir
Batang penangkal petir adalah terbuat dari tembaga murni yang dibikin runcing pada ujungnya yang dipasang menghadap langit.Agar bisa bekerja efektif,batang penangkal petir ini dipasang lebih tinggi dari gedung yang dilindungi.Kenapa ujung batang penangkal petir ini dibikin runcing?...karena muatan listrik yang terkumpul akan mudah terlepas melalui ujung penghantar yang runcing.

2.Konduktor (Kabel)
Kabel /Konduktor penangkal petir ini terbuat dari beberapa kawat tembaga yang dijalin hingga kira kira memiliki diameter sekitar 1 CM.Guna dari konduktor ini untuk meneruskan aliran listrik dari petir yang diterima oleh batang penangkal petir kepada grounding.Konduktor ini biasanya dipasang diluar bangunan dengan memberi jarak beberapa CM dari dinding.

3.Grounding
Grounding (pembumian) ini berupa batang tembaga yang dilapisi dengan baja dengan diameter sekitar 1,5cm dengan panjang 2M hingga 3m.

Cara kerja penangkal petir

Petir adalah listrik statik bermuatan elektron positif yang bisa dihasilkan oleh proses kimia pada saat terbentuknya awan hujan.Sementara itu batang penangkal petir akan mengandung muatan listrik (elektron) negatif setelah tersambung dengan grounding melalui konduktor.Karena sifatnya sebagai elektron negatif,maka petir yang berpotensi menyambar gedung akan terlebih dahulu diterima oleh batang penangkal petir dan langsung dialirkan kedalam ground (bumi).Dengan demikian maka aliran listrik dari sambaran petir tersebut tidak akan mengenai gedung.
Memang petir yang akan mengarah secara langsung kepada gedung bisa teratasi dengan adanya penangkal petir tadi.
Lalu bagaimana dengan dampak tidak langsung petir yang bisa merambat melalui kawat jaringan instalasi listrik?..Ternyata dampak dari petir yang merambat melalui kawat jaringan listrik bisa merusak alat alat elektronik yang berada didalam gedung yang dihubungkan.Untuk itu selain alat penangkal petir konvensional diatas, agar alat elektronik juga aman maka diperlukan juga alat yang namanya surge aresstor.

Sistem penangkal petir yang digunakan saat ini ada dua metode.

Metode pertama adalah metode penangkal petir sistem konvensional yang menggunakan cara seperti yang dijelaskan diatas.
Sedangkan metode kedua adalah metode penangkal petir sistem Radius.Pada dasarnya sama dengan metode sistem penangkal petri konvensional.Cakupan wilayah yang dilindungi oleh sistem radius lebih luas dari sistem konvensional.Frekwensi sambaran petir kepada sistem radius tentunya lebih banyak karena luasnya area yang dilindungi.Untuk itu sistem ini haruslah memiliki sistem pembumian (grounding) yang lebih baik daripada sistem konvensional.Pustaka: Penangkal petir wikipedia