Aurel Amalia
Aurel Amalia › News, Security

on Saturday 22 August 2015

Ini Alasan Hacker Bombardir Situs Perselingkuhan Ashley Madison

Rakit Gadget - Situs perselingkuhan, Ashley Madison, menjadi korban peretasan pada bulan Juli lalu. Kala itu, kelompok peretas yang mengatasnamakan diri mereka sebagai "Impact Team" mengaku telah menguasai sejumlah besar data pribadi pengguna dan mewanti-wanti Avid Life Media selaku induk usaha Ashleymadison.com untuk menutup situs tersebut dan situs kencan online Establishedmen.com.
(Gambar: telegraph.co.uk)

Akan tetapi, tampaknya tak ada kata sepakat dari kedua belah pihak. Hingga akhirnya, kurang dari sebulan setelah data pribadi jutaan pengguna dicuri, Impact Team memutuskan untuk membocorkannya ke dunia maya. Data-data pribadi pengguna Ashleymadison.com yang disebarluaskan itu mencakup rincian kartu kredit, alamat, nomor telepon dan nama pengguna.

Data-data personal itu pertama kali di-posting ke dark web, sebelum akhirnya muncul di jejaring sosial Reddit pada awal pekan ini. Selain itu, belakangan bahkan muncul sebuah platform database yang memungkinkan siapapun untuk mencari orang yang diduga pengguna Ashley Madison via nama atau email mereka. Sedangkan password para pengguna tetap dienkripsi menggunakan algoritma bcrypt.

Menanggapi permasalahan ini, Avid Life Media mengatakan bahwa Federal Bureau of Investigation (FBI) dan kepolisian Kanada sudah melakukan investigasi mendalam. Di sisi lain, sejumlah jurnalis dan pakar keamanan Brian Krebs mengatakan mereka telah berhasil menghubungi tiga orang sumber yang mengaku nama dan empat nomor terakhir kartu kredit mereka ada di dalam data yang bocor tersebut.

Sementara itu, Impact Team dalam posting-an di laman Reddit, mengkritik Avid Life Media dan kedua layanannya, sebagai situs perdagangan manusia atau prostitusi terselubung bagi para orang kaya untuk mendapatkan seks. Mereka juga mengecam fitur berbayar "full delete" seharga US$ 19, karena ternyata data-data konsumen tidak benar-benar dihapus oleh pengurus Ashleymadison.com, melainkan tetap disimpan oleh di database perusahaan.

"Avid Life Media telah membohongi kalian. Selidiki mereka dan tuntut ganti rugi, lalu lanjutkan hidup kalian. Ambil pelajarannya dan berubahlah menjadi orang yang lebih baik," tulis Impact Team. Demikian seperti dilansir The Verge, Kamis (20/8/2015). (Source)