Aurel Amalia
Aurel Amalia › Cerpen

on Friday 18 September 2015

Rain Part 8

Part 8 [ Seseorang ]
Author :: Leyna Reere
Ig :: Lisa.www



Lihatlah Fer. Sekarang mereka sudah menikah. Bahagia. Aji sedang dalam masa pencarian. Dan aku masih dalam masa penantian . Aku mencintaimu Fer. Aku merindukanmu Fer. Ku harap kau juga rasakan hal yang sama. Kau Ferry Ramadhanku..
.
.
.
.
"Ji. Lo nanti ikut? " Rain dan Aji duduk di teras rumah Aji.
Aji mengangguk binggung, "sama siapa Fer?" Tanya Rain yang antusias. Kali ini Aji menggeleng sambil menaikkan pundaknya tanda tak tau.
"Rendy aja ada pasanganya masa lo ngga" goda Rain menyenggol pelan bahu Aji. Aji hanya terkekeh.
"Emang Rendy nanti dateng?" Tanya Aji sambil mengupas kulit kacang.
"Iya tuh. Sama pacarnya. Gimana kalo lo sama si itu tu?" Rain menaik turunkan alisnya sambil tersenyum senyum .
"Siapa?" Nadanya naik , siapa? Aji kan nggak punya kenalan cewe.
"Yaelah..si itu lho" Rain menunjuk seorang gadis yang kini mulai datang mendekat.
"Hai Ra, hai Ji. Huh gue sebel banget masa tadi ban mobil gue bocor. Sorry yakk kalo telat" oceh Gritte yang langsung duduk diantara Aji dan Rain sambil minum orange juice yang ada di meja.
Aji dan Rain beradu pandang. Aji mengrutkan dahinya sambil tangannya menunjuk Gritte rendah. Rain mengangguk menaik turunkan alisnya sambil tersenyum senyum. Mungkin saja batin mereka seperti ilustrasi berikut :
A : Itte? Yakin lo?
R : Yes. Thats right. Yakin deh. 1000%
A : kalo dia udah punya pasangan gimana?
R : coba aja dulu
A : kalo nolak?
R : kalo sampe Itte nolak , pacarin aja tuh mbok Sri ( pembantu rumah Aji )
A : yaelahh-_-
.
Setelah ilustrasi percakapan batin Rain dan Aji. Rain sengaja menumpahkan air yang diminum Itte ke kaos Aji.
"Oops . Sorry Te nggak sengaja" Rain memalingkan wajahnya sambil tertawa puas.
"Gue sih nggak papa. Ajinya yang basah" Itte langsung mengeluarkan tisu dan mengelap ( read:: membersihkan ) cairan basah yang mengenai leher dan lengan Aji. Aji yang sedang melihat Itte membersihkan lehernya memanas seketika.
"Yaelah Ji. Pipi lo tu. Kenape merah merah gitu. Belajar jadi bunglon yakk??" Rain tambah tertawa lepas melihat tigkah Aji yang salting, mupeng and cengo itu.
Aji memberi isyarat Rain pada Rain . 'Awas lo Ra.' Mungkin begitu batinnya.
'Coba aja.' Batin Rain sambil menjulurkan lidahnya mengejek. Melihat kedua sahabatnya yang aneh itu Itte hanya menggaruk garuk kepalanya yang tidak gatal (?).
"Kalian kenapa sih?" Itte kini mulai bicara dan membuat Rain menutup mulutnya berusaha tidak tertawa lagi.
"Ngg-nggak papa kok Te" jawab Aji mendahului.
"Ehhmm.. gini nih gue mau ke kamar kecil bentar. Kalian ngobrol dulu gih" Rain yang langsung pergi ke belakang tanpa ijin pada empunya rumah seperti tak punya dosa. Aji pun kini tambah kejang kejang (read :: grogi) .
"Lo nanti ikutan Te?" Tanya Aji dengan mengumpulkan seluruh cakra dalam tubuhnya berhasil mengeluarkan kata itu.
*okeIniAlay:):)
"Nggak tau nih. Belum ada pasangannya ." Itte sibuk mengupas kulit kacang yang ada di depannya itu.
"Ehmm, gue juga belom ada pasangan juga lho"
'Ayo Aji semangat.... ganbate' batin Aji sendiri mencoba menghilangkan groginya. Kenapa Aji bisa segrogi itu
? kayaknya waktu ia nembak Eta nggak segrogi itu deh. Wahh ini grogi yang sama ketika bilang Rain dia memcintainya... wahhh
Hemmm sudah kuduga.
.
.
"Oh ya?? Gimana kalo kita bareng aja?" Jawab Itte seketika membuat jantung Aji tak karuan. Huaaaaa panas vrohhh...
"Huhh.. , huhh (Aji coba mencari udara untuk menyegarkan paru parunya yang kini kehabisan oksigen)sampai akhirnya mengangguk "iya ".
*OkeIniAlayLagi.
"Gue jemput lo. Apa lo yang jemput gue?jam berapa?"
"Gue yang jemput lo aja. Jam 19.00 tepat" jawab Aji cepat.
Itte menggangguk setuju. Sampai akhirnya Aji duduk dengan menyenderkan semua tubuhnya di kursi . Satu kata darinya " L E G A"
"Hello. Hello.gimana semua berjalan denga lancar. Karna semua sudah tertata seduai pasangannya. tidak ada yang perlu di khawatirkan bukan?" Rain yang tiba tiba datang dan langsung nerocos kek reporter sepak bola.
Aji mengacungkan jempol nya lemas sambil tertawa. "Aiyai kapten".
sedangkan Gritte hanya terkekeh dan menggeleng melihat tingkah sahabatnya itu. Mereka bertigapun berbincang bincang dengan asiknya sama mbok Sri yabg tiba tiba datang membawa kue sampai pukul 5 sore.
.
.
.
.
Rain POV
Gue pengen Fer . Datang ke acara itu bareng lo. Datang sama cowo yang gue cinta. Ferry lo pasti denger kan?. Dansa kaya pas gue SMP dulu. Tapi malam ini sama lo. Fer? Lo kangen nggak sih sama gue. Fer? Cepet sembuhya.
Acara Ulang Tahun Kota akan diadakan mulai pukul 18.30 nanti . Dan undangan mewajibkan rakyat kota yang datang berpasangan . Karna tema Ulang Tahun kota bertema Kotaku Sejatiku.
"kak ? Nggak berangkat ya?" Rendy yang sudah memakai keneja hitanmya datang ke kamarku.
Aku hanya menggeleng.
"Kesiannn" Rendy mengejekku dengan menjulurkan lidahnya. Ku tertawa sambil melemparinya bantal.
.
.
Aji kini membenah benahkan Rambutnya . Hemm.. kek rambutnya sasuke.
Gritte? Ngiler nih ..
Dia memakai gaun jingga . Atasannya simple tapi cantik. lengannya sepundak pake kain yang bening itu lhoh. *tapiAuthornyaKagakBisaNjelasin-_-susah.
Bawahannya turun anggun selutut. Mengenakan sepatu boot hitam press diatas mata kaki.
Rambutnya di wavy kek rambutnya cassie. Cantik bener..
.
.
Rain memakai gaun hitam selutut. Boot abu abu press panjang. Dan topi vedora hitam . Mengenakan sarung tangan putih sesiku. Rambutnya terurai indah membiarkan poni pinggirnya .
Cantik banget. Nggak kalah sama Gritte.
Rain tidak pergi ke acara itu. Lhoh kemana?.
.
.
Rain berjalan dengan anggunnya menelusuri jalan yang sepi karna semua menghadiri acara itu.
Ia berjalan kerumah Ferry. Jauh? Ya tentu. Jalan kaki ? Iya..
Dipeluknya buku tebalnya dan juga kunci rumah Ferry. Dia terlihat senang . Malam ini Rain merasa begitu dekat dengan Ferry , walau kenyataannya sangat jauh. Ya.., Sangat jauh.
Langkah yang anggun tetap begitu sampai kakinya melangkah di depan rumah Ferry. Gelap.
Rain membuka Pintu dan mencari cari saklar menghidupkan lampu. Semua lampu. Lampu yang terakhir dihidupkan adalah ruangan indah itu dan kamar Aji. Saat Rain melangkahkan kakinya tangga demi tangga kembali lagi ia menghirup aroma Parfum Ferry semerbak. Membuatnya kini tersenyum untuk segera ke ruangan indah itu dan kamar Ferry. Saat Rain tepat di depan ruangan gelap di depannya . Ia menghela nafas panjang membuka knop pintu pelan . Menghidupkan lampu. Dan masih sama. Rain masuk menaruh bunga mawar di meja . Duduk sejenak di kursi lukis milik Ferry .
"Ferry sayang. Aku menunggu. Menunggu setiap detikmu. Sampai kau pulang dan menggati kerinduanku ini. Aku mencintaimu" Rain memeluk buku tebalnya erat erat sembari tersenyum. membiarkan dirinya duduk sendiri disitu cukup lama.
.
.
Ia bangkit dari duduknya . Membuka matanya. Dan Ferry di hadapanya berdiri dan tersenyum memamerkan lesung pipit indahnya. Ferry memakai jas abu abu. Tampan sekali. Rain tersenyum senang melihat seseorang yang disayanginya kini persis dihadapannya.
"Ferry... kamu udah pulang?" "Kamu cantik Ra" kata Ferry yang membuat Rain tersenyum senang, dan pipinya kini bersemu merah. Rain mulai beranjak dan mendekat. Tapi setiap satu langkah Rain memijakkan kakinya. Ferry semakin menjauh . Menjauh dan pudar.
"Ferry kamu kenapa"Rain coba menggapai tangan Ferry yang putih pucat. Oh tidak
Ferry sekarang sudah tidak menggunakan jas. Ia memakai baju biru pasien rumah sakit. Wajahnya memucat dan tersenyum. Dan Ferry terjatuh di hadapan Rain. Rain menanggis dan mencoba meraih raih Ferry tapi tak bisa. Semaki Rain mendekat semakin Ferry menghilang.
"Ferry..jangan pergi" Rain tersimpuh jatuh. Melihat samar samar Ferry yang tersenyum sambil berkata ' Rain sayang, aku juga merindukanmu. Selamat tinggal' bayangan Ferry kini semakin menghilang dan. Benar benar menghilang.
"Ferry..." teriak Rain serak menagis sejadi jadinya.
.
Kembali Rain memeluk erat buku tebalnya mencoba lari dari bayangan yang menyedihkan itu.
"Ferry" seketika Rain tersadar yang benar benar membuka matanya "Ferry.., kamu jangan tinggalin aku.." persekon kemudian Rain mencari ponselnya. Ia menelfon Dokter yang bersama Ferry sekarang.
Tuttt.....tuttt. dan akhirnya tersambung
"Hallo dok"
"Hallo.. ada apa ?"
"Hmm..Ferry nggak papa kan dok?" Kini tangannya mulai gemetar.
"Hmm. Tuan Ferry ..hmm" jawaban dokter yang tak kunjung memberi kabar.
"Dok ... jawab dok. Ferry nggak papa kan dok.." hati Rain kacau.
"Tuan Ferry sedang operasi . Sedang ditanggani oleh pihak rumah sakit. Semoga yang terakhir"
"Semoga yang terakhir? Maksudnya apa dok?" Nadanya kini agak menaik.
"Sudah dua kali Tuan Ferry menjalani operasi. Dan dua duanya masih menyisakan kanker. Semoga operasi kali ini tidak menyisakan kanker. Dan dapat tuntas" jawab dokter panjang lebar.
"Aamiin. Terima kasih dok" tangganya benar benar lemas. Tubuhnya hampir tak kuat berdiri . Tapi Rain masih harus menghidupkan lampu kamar Ferry sebagai penenang hatinya kini.
Ia keluar dari dari ruangan favoritnya itu. Berjalan gontai menuju kamar Ferry. Membuka knop pintu dengan gemetar. Masuk dan menghidupkan lampu.
Rain langsung membaringkan tubuhnya di atas kasur Ferry . Melihat sisi sampingnya yang biasa di tiduri Ferry. Memeluk bantal Ferry yang berbau parfumnya.
Setelah cukup puas dengan itu. Rain bangkit sejenak mengubah posisi tidurnya menjadi duduk. Berjalan menuju meja belajar Ferry . Membuka halaman berikutnya dari buku tebal itu. Dan mencari cari pena di atas meja .
FERRY RAMADHAN.
Kasih...
Ada satu hasrat yang sekian lama terpendam
Terkadang membuat gundah jiwa saat melangkah
Kasih..
Kini kucoba tuangkan rasa
Agar engkau mengerti
Betapa aku menyayangimu
Dan yakinlah dalam diri
Aku akan setia menemani
Langkahmu..
Puisi manis tertulis indah bersama dengan tetesan air mata Rain.
Rain menutup bukunya dengan ciuman. Merasa tak ingin pulang malam ini. Membaringkan tubuhnya di kasur Ferry. Dan terlelap.
.
.
.
.
.
.
Oh iya.. kita kan masih punya kisah cinta baru Aji.
suara mobil ada di depan gerbang rumah Gritte. Gritte segera keluar setelah mendengar suara klakson Aji.
Itte melangkah keluar dan mengunci pintu rumahnya.
Ia mendekati mobil Aji dan langsung berjalan menuju tempat duduknya. Disamping Aji.
Aji yang sedari tadi melihat Gritte yang berjalan sampai di sampingnya hanya molongo. Heii Ji biasa aja kali ngliatnya.
"Sumpah lo cantik banget Te" Aji masih dengan muka cengonya.
"Apaan sih Ji. Udah lama kali gue cantik. Cepetan" Gritte yang masih mencoba menyadarkan lamunan Aji. "Wooii buruan jalan" Gritte mencubit Aji .
"Sakit..oii, biasa aja kali Te" kini Aji mulai melajukan mobilnya .
"Lo tuh yang biasa aja ngliat guenya" Gritte yang sewot sendiri.
"Iya iya.. abisan lo cantik banget sih" goda Aji sambil terkekeh .
"Emang " kini Gritte menjulurkan lidahnya .
.
.
.
Mereka sudah sampai di alun alun kota. Jangan pikir ini acara di indoor. Di outdoor menn.. keren nggak tu
Di pinggir sudah disiapkan kurang lebih 1000 lentera yang akan di terbangkan di akhir acara.
"Weeeiitt keren banget" kagum Gritte yang kini menarik narik Aji untuk segera masuk. Mereka berfoto berdua dulu di photobox tepat diluar alun alun. Mereka boleh masuk apabila sudah memberikan hasil Foto berpasangan.
Di panggung ada host. Dengan back sound. A Thousand years. Christina perri.
.
.
.
Ada acara makan makan. Itu lah kesukaan Gritte dan Aji. Ada penampilan dari beberapa penyanyi dan grup band. Itu juga kesukaan Gritte dan Aji. Ada acara Request . Nah Gritte nih yang mau . Dia minta lagunya
Demi Lovato- Neon lights
Walau lagunya bukan lagu dansa. Separuh lebih yang datang setuju. Nge-pop disko gitu. Dinyanyiin sama cewe dari panitianya. Beeuuhhh... bagus banget .
Baby, when they look up at the sky
We'll be shootin' stars just passin' by
You'll be comin' home with me tonight
We'll be burnin' up like neon lights
Be still, my heart 'cause it's freakin' out, it's freakin' out, right now
Shining like stars 'cause we're beautiful, we're beautiful, right now
You're all I see in all these places
You're all I see in all these faces
So let's pretend we're running out of time, of time
Baby, when they look up at the sky
We'll be shootin' stars just passin' by
You'll be comin' home with me tonight
And we'll be burnin' up like neon lights
Baby, when they look up at the sky
We'll be shootin' stars just passin' by
You'll be comin' home with me tonight
And we'll be burnin' up like neon lights
Neon lights
Neon lights
Neon lights
Like neon lights, oh
Like neon lights, oh
Shining like stars 'cause we're beautiful, beautiful
You're all I see in all these places
You're all I see in all these faces
So let's pretend we're running out of time, of time
Like neon lights, oh
Like neon lights, oh
Be still, my heart 'cause it's freakin' out
*KaloNggakTau. Pura pura tau ajalah
Ada acara sing solo. Aji dan Gritte juga suka. Btw , Aji dan Gritte suka sama acara-_- , kecuali layat-an.
Ada seorang laki laki memakai topi biru dongker *IngetIniBukanTopiUpacaraSMP*
Naik keatas panggung. Membawa sebuah gitar listrik dan standmic di depannya. Tanpa banyak basa basi cowo itu memainkan intro lagu Dear God- Avenged Sevenfold
Dan suaranya kini mulai terdengar menyanyikannya.
A lonely road, crossed another cold state line
Miles away from those I love purpose undefined
While I recall all the words you spoke to me
Can't help but wish that I was there
Back where I'd love to be, oh yeah
Dear God the only thing I ask of you is
To hold her when I'm not around
When I'm much too far away
We all need that person who can be true to you
But I left her when I found her
And now I wish I'd stayed
'Cause I'm lonely and I'm tired
I'm missing you again oh no
Once again
There's nothing here for me on this barren road
There's no one here while the city sleeps
And all the shops are closed
Can't help but think of the times I've had with you
Pictures and some memories will have to help me through, oh yeah
Dear God the only thing I ask of you is
To hold her when I'm not around
When I'm much too far away
We all need that person who can be true to you
I left her when I found her
And now I wish I'd stayed
'Cause I'm lonely and I'm tired
I'm missing you again oh no
Once again
Some search, never finding a way
Before long, they waste away
I found you, something told me to stay
I gave in, to selfish ways
And how I miss someone to hold
When hope begins to fade
A lonely road, crossed another cold state line
Miles away from those I love purpose undefined
Dear God the only thing I ask of you is
To hold her when I'm not around
When I'm much too far away
We all need the person who can be true to you
I left her when I found her
And now I wish I'd stayed
'Cause I'm lonely and I'm tired
I'm missing you again oh once again.
--
Ehemmm. Gabus bener tuh suara *ehh bagus maksudnya-_-
Andai aja Rain tau. Dan andai aja yang nyanyi Ferry. Uhh..nyess banget nggak tu?
Btw, siapa ya cowo tadi? Kok suaranya semriwing semriwing gitu ya?
Kek pernah denger. Apa jangan jangan .. Lupakan.
Semua bertepuk tangan dengan meriah . Gritte dan Aji pun ikut bersorak sorak . Decak kagum para penonton terhenti saat cowo yang diatas panggung itu
"Stop". "Lagu ini untuk kekasih saya yang 6 bulan ini saya tinggalkan jauh. Bernama hujan. Saya tau dia tidak akan datang disini dengan siapapun karena dia hanya akan pergi dengan saya. Saya hanya ingin kalian (-blablabla (Rahasia yang akan terungkap di part 11))."
.
.
.
==END==
Part 9 Next Post